Hal-hal perlu diketahui dari revisi ISO 14001 tahun 2025

Revisi ISO 14001 merupakan salah satu langkah penting dalam mengadaptasi standar sistem manajemen lingkungan dengan kebutuhan zaman yang terus berkembang. Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1996, ISO 14001 sudah mengalami pembaruan untuk menjaga relevansinya dengan perubahan regulasi, teknologi, dan tuntutan masyarakat terhadap keberlanjutan. Revisi ISO 14001 ini bertujuan untuk memperkuat fokus pada pengelolaan risiko lingkungan secara proaktif, meningkatkan integrasi dengan strategi bisnis operasional dan memastikan bahwa perusahaan tidak hanya memenuhi persyaratan hukum, namun juga berkomitmen pada praktik ramah lingkungan. 

Perubahan dalam revisi ini mencakup penekanan pada keterlibatan semua tingkatan organisasi dan pemangku kepentingan hingga peningkatan sistem pemantauan dan evaluasi dampak lingkungan. Selain itu, revisi ini juga mempertimbangkan pentingnya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB dan Perjanjian Internasional seperti Kesepakatan Hijau Uni Eropa. Dengan menerapkan implementasi revisi ISO 14001, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memperkuat citra mereka sebagai pelaku bisnis yang bertanggung jawab. 

Hal-hal perlu diketahui dari revisi ISO 14001 tahun 2025

Beberapa tahun belakangan sejak revisi terakhir 14001 merupakan periode yang cukup lama dengan banyak perkembangan di bidang lingkungan. Berdasarkan informasi dari komite ISO/TC 207 SC 1 yang bertanggung jawab. Saat ini, ISO 14001 sedang menjalani revisi dengan perubahan yang relatif kecil. Beberapa permintaan dari pengguna untuk mendapatkan dukungan lebih sudah dipertimbangkan, dengan perubahan utama yang terjadi pada lampiran A yang bersifat informatif dalam standar tersebut. 

Perubahan besar yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir di sektor lingkungan dianggap sebagai alasan utama untuk melakukan revisi ISO 14001. Beberapa perubahan tersebut meliputi perubahan iklim, peningkatan perhatian kepada gas rumah kaca, kelangkaan sumber daya, penggunaan energi terbarukan, hingga pentingnya pergeseran menuju ekonomi sirkular. Hal ini mencakup perspektif siklus hidup dan pengelolaan bahan kimia yang semakin relevan. 

Saat ini, ISO 14001 hanya mencakup perkembangan siklus hidup produk dan layanan. Namun, topik penting lainnya yang harus dimasukkan dalam standar lingkungan adalah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari PBB dan Kesepakatan Hijau Uni Eropa. 

Baca juga: Hindari Denda Hukuman Pencemaran Lingkungan dengan ISO 14001