Perbedaan Implementasi ISO 27001 di Bank dan Rumah Sakit

perbedaan implementasi iso 27001 di bank dan rumah sakit

Perbedaan Implementasi ISO 27001 di Bank dan Rumah Sakit

Perbedaan implementasi ISO 27001 di bank dan rumah sakit merupakan hal penting untuk dipahami, karena kedua sektor ini memiliki tujuan yang sama yaitu melindungi keamanan informasi namun memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Setiap industri memiliki karakteristik khusus yang mempengaruhi bagaimana standar keamanan informasi seperti ISO 27001 yang diterapkan. Dalam sektor perbankan, faktor utamanya sering kali pada pengelolaan data keuangan dan transaksi data yang sensitif. Sementara di sektor rumah sakit, perhatian lebih diberikan pada perlindungan data medis dan informasi pribadi pasien. 

Implementasi ISO 27001 di kedua sektor ini mengharuskan pendekatan yang mengharuskan pendekatan yang disesuaikan dengan risiko dan regulasi yang berlaku serta cara-cara yang dapat memastikan bahwa data yang dikelola tetap aman dan terlindungi dari ancaman. Oleh karena itu, memahami perbedaan implementasi ISO 27001 di bank dan rumah sakit sangat penting untuk menciptakan kebijakan dan prosedur yang efektif dalam mengelola dan melindungi informasi. 

Sekilas tentang ISO 27001

ISO 27001 adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen keamanan informasi (Information Security Management System atau ISMS). Standar ini memberikan pedoman untuk membantu organisasi melindungi informasi sensitif dengan cara yang sistematis dan terstruktur, mencakup kebijakan, prosedur, dan kontrol yang diperlukan untuk mengelola risiko keamanan informasi. ISO 27001 bertujuan untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data, serta memastikan bahwa organisasi mampu mengidentifikasi dan mengatasi ancaman yang berpotensi merusak informasi mereka.

Penerapan ISO 27001 di Bank

Dalam penerapan ISO 27001 di bank ada beberapa langkah penerapan yang harus dilakukan, seperti:

  1. Pahami Konteks
    Mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebutuhan dan tantangan khusus yang ada di sektor perbankan.

  2. Mendefinisikan Kepemimpinan dan Komitmen
    Mendapatkan dukungan dan komitmen dari manajemen tertinggi di bank. Menentukan peran dan tanggung jawab, menyediakan sumber daya yang diperlukan, serta buat kebijakan keamanan informasi.

  3. Penilaian Risiko
    Melakukan penilaian risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi ancaman terhadap keamanan informasi. Termasuk di dalamnya semua potensi risiko seperti serangan malware, penipuan internal, dan teknik rekayasa sosial.

  4. Menerapkan Pengendalian
    Berdasarkan hasil penilaian risiko, pilih dan menerapkan pengendalian yang sesuai untuk mengelola serta mengurangi risiko yang telah diidentifikasi. Menggunakan pengendalian yang disarankan dalam Lampiran ISO 27001 dan pertimbangkan pengendalian tambahan yang relevan dengan sektor perbankan, seperti langkah-langkah untuk memastikan keamanan perbankan online, mekanisme otentikasi yang kuat, dan enkripsi data.

  5. Pelatihan dan Kesadaran
    Memberikan pelatihan menyeluruh kepada karyawan bank mengenai kebijakan, prosedur, dan pengendalian SMKI. Menekankan pentingnya mengikuti protokol keamanan, mengelola data pelanggan dengan aman, dan menjaga kerahasiaan informasi. Langkah ini sangat penting untuk mengurangi risiko yang terkait dengan ancaman dari pihak internal dan serangan rekayasa sosial.

  6. Pemantauan dan Tinjauan
    Melakukan pemantauan dan peninjauan kinerja SMKI secara rutin. Melakukan audit internal, tinjauan manajemen, dan pemantauan terus-menerus terhadap insiden keamanan. Langkah ini membantu memastikan SMKI tetap efektif dan memungkinkan identifikasi area yang perlu diperbaiki dan ditangani.

  7. Sertifikasi
    Setelah SMKI diterapkan dan berjalan dengan efektif, pertimbangkan untuk memperoleh sertifikasi ISO 27001 dari lembaga sertifikasi yang terpercaya. Sertifikasi ini mengkonfirmasi komitmen bank terhadap keamanan informasi dan memberikan kepercayaan kepada pemangku kepentingan, termasuk pelanggan dan otoritas pengatur.

Penerapan ISO 27001 di Rumah Sakit

Dalam penerapan ISO 27001 di rumah sakit ada beberapa langkah penerapan yang harus dilakukan, seperti:

  • Strategi Perlindungan
    Dalam perancangannya, disesuaikan dengan dokumen Standar Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berdasarkan ISO 27001:2013. Hal ini menghasilkan rencana mitigasi yang terfokus pada kebutuhan pengamanan aset-aset penting organisasi.

  • Penilaian Risiko
    Berdasarkan risiko yang telah diidentifikasi, pada tahap ini dilakukan penilaian risiko dengan mempertimbangkan tingkat keparahan (severity), kemungkinan terjadinya (occurrence), dan kemampuan untuk mendeteksi (detection).

  • Klasifikasi Risiko
    Klasifikasi risiko dalam penerapan ISO 27001 di rumah sakit bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola potensi ancaman yang dapat mempengaruhi keamanan informasi dan data sensitif.

  • Mitigasi Risiko
    Mitigasi risiko dalam penerapan ISO 27001 di rumah sakit melibatkan langkah-langkah untuk mengurangi atau mengendalikan risiko yang teridentifikasi, guna melindungi data sensitif dan menjaga keamanan informasi. 

 

Baca juga: Sertifikasi ISO 27001 untuk Meningkatkan Keamanan Informasi

Kami siap melayani kebutuhan perusahaan Anda

Untuk melaksanakan pendampingan sertifikasi dan konsultasi sesuai dengan ruang lingkup serta standar yang ingin Anda capai. 

Hubungi kami sekarang.

×

Selamat Datang

Klik sekarang untuk mengobrol di WhatsApp atau kirim email ke [email protected]

× Layanan Konsultasi