Apa saja Ancaman Menurunnya Kualitas Makanan?

kualitas makanan

Apa saja Ancaman Menurunnya Kualitas Makanan?

Banyak orang Indonesia yang belum menyadari tingginya ancaman menurunnya kualitas makanan di Indonesia. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dari tahun 2017-2021, sudah terjadi 281 kasus keracunan makanan yang mengakibatkan 21.300 orang terpapar, 10.300 orang sakit, dan 24 orang meninggal. Makanan yang dikonsumsi tentunya harus sehat dan bergizi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa dengan menurunnya kualitas makanan bisa menyebabkan berbagai macam penyakit dan masalah gizi, termasuk keracunan makanan. 

Ancaman Menurunnya Kualitas Makanan

Beberapa ancaman menurunnya kualitas makanan perlu diketahui oleh setiap orang, agar lebih memperhatikan kualitas makanannya. 

  1. Kesadaran konsumen akan kualitas makanan

    Sebagian besar konsumen kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi, sehingga produsen cenderung mengabaikan aspek keselamatan demi keuntungan finansial. 

  2. Belum mengaplikasikan praktik pengelolaan makanan yang baik

    BPOM menyatakan bahwa sekitar 57% sarana produksi makanan tidak memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan sehingga kasus menurunnya kualitas makanan terus meningkat. Data tentang keracunan makanan juga menunjukkan bahwa pengelolaan makanan di industri pangan belum memenuhi standar kualitas makanan. 

  3. Cemaran kimia karena bahan baku yang sudah tercemar

    Masalah cemaran kimia juga menjadi perhatian dalam menurunnya kualitas makanan. Bahan baku yang sudah tercemar dengan zat kimia membuat makanan tidak aman untuk dikonsumsi. Bahan kimia yang terdapat dalam makanan bisa menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan hingga kerusakan organ tubuh yang serius. 

  4. Penyalahgunaan bahan berbahaya pada makanan

    Beberapa produsen tidak membatasi maksimum penggunaan bahan berbahaya yang diizinkan demi keuntungan finansial dan tidak memperdulikan dampak negatif yang diizinkan untuk meningkatkan kualitas atau ketahanan produk mereka. Penyalahgunaan bahan berbahaya bisa berupa penambahan zat kimia berbahaya, penggunaan bahan pengawet berlebihan, hingga pencampuran bahan-bahan lainnya yang tidak layak konsumsi. 

  5. Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) melebihi batas maksimun

    Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan rasa, tekstur, atau tampilan produk. Penggunaan BTP sendiri sangat aman asalkan digunakan dalam batas maksimum yang sudah diizinkan dan sudah disetujui oleh otoritas pengawas pangan. Namun, masalah akan muncul jika produsen pangan menggunakan BTP secara berlebihan atau melebihi batas yang sudah ditentukan. 

Kami siap melayani kebutuhan perusahaan Anda

Untuk melaksanakan pendampingan sertifikasi dan konsultasi sesuai dengan ruang lingkup serta standar yang ingin Anda capai. 

Hubungi kami sekarang.

×

Selamat Datang

Klik sekarang untuk mengobrol di WhatsApp atau kirim email ke [email protected]

× Layanan Konsultasi