21 Oct Bagaimana Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Limbah merupakan komponen yang bisa merusak lingkungan hidup dan kelestariannya karena bisa menimbulkan dampak yang baik untuk ekosistem dan manusia, maka dari itu pengelolaan limbah menjadi hal yang wajib dilakukan. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menjadi komponen zat yang langsung atau tidak langsung berdampak buruk untuk kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Limbah B3 merupakan sisa proses industri yang berbahaya dan beracun. Namun, limbah B3 juga bisa berasal dari rumah tangga. Karena sifatnya yang berbahaya dan beracun harus dilakukan pengelolaan limbah yang baik. Jika semakin lama dibiarkan, limbah B3 ini menjadi ancaman kesehatan dan keselamatan manusia dan makhluk lainnya. Perusahaan juga perlu mengetahui cara menghindari denda hukuman pencemaran lingkungan dengan ISO 14001.
Cara Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Ada beberapa cara pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun yang bisa dilakukan, seperti:
- Metode Pengolahan Stabilisasi
Metode ini merupakan proses penambahan zat kimia yang dicampur dengan limbah B3. Tujuannya untuk meminimalisasikan kecepatan perpindahan limbah B3 agar tidak mencemari area tertentu. Proses pengolahan stabilisasi ini semua bagian limbah yang beracun dan ditambahkan media pengikat atau pengubah. Biasanya, proses ini ada pada pengolahan zat limbah B3 untuk produksi limbah cair. - Metode Pengolahan Solidifikasi
Metode ini menggunakan aditif. Metode ini bertujuan untuk mereduksi tingkat racun dan mobilitas limbah B3. Bahan baku yang bisa digunakan untuk proses stabilisasi dan solidifikasi seperti semen, kapur dan bahan termoplastik. - Metode Pengolahan Insinerasi
Proses ini diterapkan bertujuan untuk mengecilkan volume limbah B3. Proses pengolahan zat limbah insinerasi biasanya terdapat pada sektor industri limbah rumah sakit atau sampah medis. Metode ini juga bisa digunakan untuk sampah industri yang bisa hancur dengan temperatur tinggi. - Metode Pengolahan Bioremediasi
Dalam pengolahannya, dibutuhkan enzim dari bakteri tersebut agar bisa mengurangi limbah B3 yang ada. kelebihan proses ini adalah lebih ramah lingkungan dan tidak ada polusi kimia. Sedangkan kekurangan dari proses ini adalah proses pengolahan yang relatif membutuhkan waktu yang lama. Maka dari itu, metode ini hanya efektif untuk dilakukan dalam skala yang lebih kecil.
Kami siap melayani kebutuhan perusahaan Anda
Untuk melaksanakan pendampingan sertifikasi dan konsultasi sesuai dengan ruang lingkup serta standar yang ingin Anda capai.
Hubungi kami sekarang.