24 Jan Masalah literasi di Indonesia: Peran Akreditasi dan ISO 21001 untuk meningkatkan literasi
Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Kemampuan literasi Kondisi literasi Indonesia saat ini banyak menimbulkan keprihatinan di kalangan para akademisi dan pengamat.
Menurut data dari UNESCO, angka melek huruf di Indonesia saat ini masih cukup rendah, dan hanya sekitar 0,001 % dari total penduduk yang bisa membaca dan menulis secara fungsional. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak di antara masyarakat Indonesia yang belum memiliki kemampuan literasi yang memadai artinya dari 1000 orang indonesia hanya 1 orang yang minat dan dapat memahami bacaan mereka.
Masalah literasi di Indonesia bukan hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, namun juga meliputi pemahaman akan isu-isu sosial dan politik yang sedang berkembang. Ini menunjukkan bahwa literasi di Indonesia masih sangat lemah dan perlu mendapatkan perhatian lebih besar dari berbagai pihak. Dampak negatif dari kurangnya literasi di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari rendahnya partisipasi dalam kegiatan sosial dan ekonomi, hingga terjadinya ketimpangan dalam pengambilan keputusan politik.
Baca juga: MENGAPA ISO 21001 PENTING BAGI INSTITUSI PENDIDIKAN
Faktor Penyebab Literasi di Indonesia rendah
Literasi yang rendah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Kurangnya minat membaca.
Minat merupakan suatu tanda kesukaan dan membaca merupakan suatu kegiatan yang memberikan “nutrisi” pada otak. Tidak adanya minat baca seseorang maka akan berpengaruh pada otaknya atau kurang “nutrisi” otak. Otak yang kekurangan “nutrisi” maka daya pemahamannya pun kurang.
2. Sarana dan Prasarana kurang memadai.
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya literasi yaitu sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti perpustakaan, taman baca masyarakat atau ketersediaan buku-buku bacaan.Ketidaktersediaan buku-buku tersebut dapat menyebabkan seseorang tidak mengenal buku sebagai sumber bacaan.
3. Kurangnya peran keluarga.
Dalam mendidik anak, lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang, memberikan rasa aman dan kenyamanan pada anak, serta memberikan nasihat bijak dan rajin berdiskusi bersama anak, merupakan hal yang sangat penting. Bagaimana cara orang tua mendidik seorang anak dapat mempengaruhi cara berpikir anak, kemampuan mereka dalam pemahaman bacaan atau konsep tertentu, serta kemampuan berhitung mereka.
4. Adanya pengaruh televisi dan ponsel.
Kehadiran teknologi di tengah-tengah kita dapat memudahkan kita untuk mengakses segala informasi yang ada. Kemudahan tersebut tidak hanya untuk dapat mengakses informasi namun juga dapat mengakses video-video, film, atau video game di berbagai platform dapat dengan mudah kita akses. Hiburan-hiburan tersebut membuat pergeseran minat seseorang terhadap kegiatan membaca buku. Hal ini tentu saja berdampak pada kemampuan literasi seseorang.
5. Kualitas Pendidikan yang kurang.
Kurangnya kualitas tenaga pendidik yang berkualitas serta model pembelajaran yang kurang efektif merupakan kendala yang harus diatasi dalam mewujudkan peningkatan tingkat literasi orang Indonesia. Metode mengajar, prosedur dan kemampuan guru sangat berpengaruh terhadap kemampuan seorang pelajar dalam memahami suatu bacaan atau konteks tertentu.
Baca juga: LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI ISO 21001 DI SEKOLAH DAN UNIVERSITAS
Peran ISO 21001 untuk literasi Indonesia
Untuk meningkatkan mutu pendidikan diperlukan pengajar yang berkualitas, fasilitas yang memadai, proses belajar atau metode pengajaran, dan sarana penunjang lainnya. Dengan menjalankan proses akreditasi dan mengadopsi ISO 21001 pada institusi pendidikan merupakan cara yang tepat untuk memenuhi semua persyaratan yang diperlukan guna menjamin kualitas mereka.
ISO 21001 adalah standar yang berfokus pada pengembangan dan penerapan sistem manajemen yang berorientasi pada siswa. Artinya, ISO 21001 memberikan pedoman pada lembaga pendidikan dalam memastikan bahwa kebutuhan dan harapan siswa terpenuhi. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip manajemen yang diterapkan pada seluruh siklus belajar mengajar, mulai dari perencanaan, pemilihan bahan ajar, hingga evaluasi.
Dengan menerapkan standar ISO 21001, lembaga pendidikan dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang diberikan, meningkatkan kepuasan pelajar, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar-mengajar, serta meningkatkan reputasi dan citra lembaga pendidikan tersebut.
Kami siap melayani kebutuhan perusahaan Anda
Untuk melaksanakan pendampingan sertifikasi dan konsultasi sesuai dengan ruang lingkup serta standar yang ingin Anda capai.
Hubungi kami sekarang.